mengubah kursor tapi tidak mengubah kursor ketika menyorot link

Senin, 04 Mei 2015

TELINGA

Struktur telinga :


  • Telinga Luar 

Telinga luar terdiri atas:

Daun telinga (pinna atau aurikula) yakni daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus/Lubang telinga), suatu lintasan sempit panjangnya 2,5 cm yang merentang dari aurikula sampai membaran timpani (gendang telinga). Gendang telinga atau membran timpani adalah perbatasan telinga tengah. Membran timpani berbentuk kerucut dan dilapisi kulit  pada permukaan eksternal dan membran mukosa yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara  mekanis. 

  • Telinga Tengah

Telinga tengah, terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang temporal. Pada bagian ini terdapat saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring yaitu tuba eustachius (saluran eustachius). Saluran yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani. Pada telinga bagian tengah ini terdapat tulang-tulang pendengaran (osikel auditori), yang dinamai sesuai bentuknya, terdiri dari:


Maleus (tulang martil)

Incus (tulang landasan/anvil)

Stapes (tulang sanggurdi)


Tulang-tulang ini mengarahkan getaran dari membran timpani ke fenestra vestibuli, yang memisahkan telinga tengah dan telinga dalam. Otot stapedius melekat pada stapes, yang ukurannya sesuai dengan fenestra vestibuli oval, dan menariknya ke arah luar. Otot tensor timpani melekat pada bagain pegangan maleus, yang berada pada membran timmpani, dan menarik fenestra vestibuli ke arah dalam. Bunyi yang keras mengakibatkan suatu refleks yang menyebabkan kontraksi kedua otot yang berfungsi sebagai pelindung untuk meredam bunyi. Otot-otot ini memungkinkan suara yang terlalu keras diredam sebelum mencapai telinga dalam. Berkat mekanisme ini, kita mendengar suara yang cukup keras untuk mengguncang sistem pada tingkat yang telah diredam. Otot-otot ini otot tak sadar, dan bekerja otomatis sedemikian sehingga bahkan jika kita tertidur dan lalu ada suara keras di samping kita, otot-otot ini segera mengerut dan mengurangi kekuatan getaran yang mencapai telinga dalam.

  •  Telinga Dalam

Telinga dalam (interna) berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal di sisi medial telinga tengah. Telinga dalam terdiri dari dua bagian, yakni labirin tulang dan labirin membrasona di dalam labirin tulang.

1. Labirin tulang adalah ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai cairan serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan terbagi menjadi 3 bagian:

Vestibula adalah bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan saluran semisirkular dengan koklea dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibuli dan fenestra cochleae, yang berhubungan dengan telinga tengah. 

Membran yang melapisi fenestra untuk mencegah keluarnya cairan perilimfe.

2.    Rongga tulang saluran semisirkular yang menonjol dari bagian posterior vestibula.

Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang vertikal, di setiap sudut kanannya.

Saluran semisirkular lateral terletak horizontal dan pada sudut kanan kedua saluran di atas.

Koklea mengandung reseptor pendengaran

 3.  Labirin membranosa adalah serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin  tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung cairan endolimfe, cairan yang menyerupai cairan interselular.

Proses pendengaran

Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan ke lubang telinga, dan menuju gendang telinga. Gendang Telinga bergetar untuk merespons gelombang suara yang menghantamnya . Getaran ini mengakibatkan tiga tulang (ossicle) di telinga tengah bergerak. Secara mekanis getaran dari gendang telinga ini akan disalurkan, menuju cairan yang berada di rumah siput( koklea). Getaran yang sampai di koklea ini akan menghasilkan gelombang, sehingga rambut sel yang ada di koklea akan bergerak. Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran ( auditory nerve,) dan menuju ke pusat pendengaran di otak. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi suara yang dapat dikenal oleh otak.

Tidak ada komentar: