Judul : Harry
Potter and The Deathly Hallows / Harry Potter dan Relikui Kematian
Pengarang : J.K.Rowling
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2008
Tebal
: 1008 halaman ; 20 cm
Harga
: Rp 200.000,00 (SC)
ISBN-10 : 979 – 22 – 3349 – 0
ISBN-13 : 978 – 979 – 22 – 3349 -
0
Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian
Sihir; Harry, Ron, dan Hermione bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah
yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa
inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku
keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux
yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Phineas Black, Harry
mendapatkan bahwa pedang Godric Gryffindor terakhir kali digunakan Dumbledore
untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt.
Voldemort menyadari
bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya. Harry mendapatkan penglihatan ; ia dapat
melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah
mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka
telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhirberada di
Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke
sekolah Hogwarts.
Di Hogwarts terjadi pertempuran antara pendukung Harry
dengan para Pelahap Maut. Lama-kelamaan terungkap pula bahwa Harry adalah
Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat
dibunuh. Pasrah
akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk
membunuhnya.
Untuk novel ber-genre fantasi, J.K. Rowling adalah salah
satu pengarang yang tidak diragukan lagi kemampuannya menghipnotis anak-anak,
remaja hingga dewasa. Semakin jauh menjelajahi halaman demi halaman,
ketegangan yang ditulis Rowling semakin menjauhkan niat pembaca untuk menutup
bukunya sebelum halaman terakhir dibaca.
Menyimak setiap karakter-karakter tokoh lama maupun baru
yang Rowling munculkan, merupakan sebuah ketegangan tersendiri. Dapat dilihat
tokoh Snape yang digambarkan sebagai agen ganda sekaligus tokoh antagonis ,
menyimpan berbagai macam misteri yang akhirnya terungkap kepada siapakah
sebenarnya dia mengabdi : Lord Voldemort, Dumbledore, ataukah dirinya sendiri.
Sulit ditebak dan penuh kejutan. Seperti novel-novel
detektif yang memunculkan misteri dan banyak tersangka; Harry Potter
menciptakan banyak kemungkinan dan akhir yang tak disangka-sangka.Bagaimana hal-hal tersebut tidak
menggemaskan pembaca untuk segera sampai ke bab akhir?
Struktur kalimat pada novel ini sebagian besar
menggunakan kata yang baku meskipun kadang terdapat beberapa kata yang tidak
sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu pembaca memerlukan
pemahaman lebih dalam membaca novel ini terlebih lagi bagi mereka yang bukan
pecinta Harry Potter dari seri pertama. Tetapi terlepas dari hal tersebut,
novel ini sangat sayang bila dilewatkan, apalagi untuk penggemar setia Harry
Potter tidak lengkap rasanya bila tidak memiliki novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar