mengubah kursor tapi tidak mengubah kursor ketika menyorot link

Selasa, 20 November 2018

Puismi #9


Kau...
Ismi Nabilla Yunas
Kau,
yang selalu ada untuk mereka,
tapi tidak untukku

Kau,
yang selalu menepati janji pada mereka,
namun tidak padaku

Kau,
yang selalu bisa membalas pesan mereka,
namun tidak untuk pesanku

Seolah,
aku hanya angin lalu,
pesanku juga hanya setitik debu,
yang tak perlu kau hiraukan
dengan sungguh-sungguh...

-Banda Aceh, 15 Oktober 2018


Puismi #8


Prioritas
Ismi Nabilla Yunas

“Kau bukan prioritas dalam hidupku”
Kalimat itulah yang sering kali kau ucapkan
Demi pengertianku pada sikapmu
yang selalu taam k punya waktu untukku

Ya, aku paham
Terserah padamu untuk menentukan
Apa dan siapa
prioritas dalam hidupmu

Bukan, bukan aku marah
Namun sebagai wanita
aku haruslah tahu diri
Tiada hak bagiku meminta diri ini
‘tuk jadi prioritas dalam hidupmu

Dan lagi,
Aku sudah terbiasa tidak diprioritaskan
dalam keluarga, teman, sahabat, pendidikan,
maupun cinta
Sudah kenyang aku dengan itu semua

Juga,
sejak awal kita dekat
Aku sudah mengira
bahwa aku
tak layak
kau prioritaskan

“Kau bukan prioritas dalam hidupku”
Kalimat ini selalu terngiang di benakku
dan entah mengapa saat ini
perasaanku semakin tak menentu
apakah karena selama ini
kaulah prioritas
dalam hidupku?

-Banda Aceh, 19 November 2018




Jumat, 16 November 2018

Puismi #7


Teruskan
Ismi Nabilla Yunas
Jika kuingat lagi
semua kenangan indah kita berdua
Air mata ini
langsung mengalir begitu saja

Bagaimana tidak?
Keadaan sekarang
justru berbanding terbalik
dengan kenangan itu
Bahkan lebih parah

Kau selalu memintaku untuk bercerita
Menumpahkan segala rasa di hati ini
Jika aku sedang dalam masalah
Namun faktanya,
kau malah menghilang begitu saja

Tak hanya itu,
kau menuntutku untuk mengerti,
kau bicara tentang privasi,
seolah aku tak pernah mengerti
apa yang telah terjadi

Pernahkah kau mengerti aku?
Pernahkah kau mengakui kesalahanmu?
Pernahkah kau memohon maaf dariku?
Kalaupun ada,
pasti ada pembenaran setelah itu

Entahlah,
teruskan saja sikapmu itu
Aku akan tetap diam dan menunggu
Jika kau sudah ingat
bahwa aku kekasihmu,
hubungi aku...
-Banda Aceh, 14 November 2018


Rabu, 13 Juni 2018

Puismi #6


Aku Rindu Kau Yang Dulu
Ismi Nabilla Yunas
Ya,
aku yang salah
karena tak sengaja
menyinggung perasaanmu
Walau selama ini
tiap kali ku berkata seperti itu
kau takkan marah padaku

Namun kini
Walau ku ‘tlah mengalah
dan meminta maaf sekalipun
Kau tetap marah padaku
Bahkan
kau tak ingin lagi
mendengar canda tawaku

Ada apa denganmu?
Mengapa kau ‘tlah berubah?
Ke mana kau yang dulu?
Apakah setitik salahku membuatku begini?
atau ‘tlah bosankah kau denganku?

Padahal,
‘tlah kutunggu-tunggu kabar darimu
Kunanti walau gelisah menghantuiku
Namun akhirnya,
malah air mata yang jatuh
dari pelupuk mataku

Maafkan aku
Maafkan kesalahanku
Maafkan keteledoranku

Namun aku juga masih tak tahu
Ada apa denganmu kini?
Aku merindukan dirimu yang dulu
yang selalu tertawa bahagia
Bukan yang marah karenaku
-Banda Aceh, 12 Juni 2018

Puismi #5


Pasrah
Ismi Nabilla Yunas
Mungkin
Tiada kata maaf lagi bagimu
untuk satu kesalahanku
yang menyinggung perasaanmu
Walau selama ini
selalu ada kata maaf bagiku
untuk setiap kesalahanmu
yang acapkali membuatku terluka

Membuatku semakin bingung
pada diriku sendiri
Apakah ini cinta
atau hanya kebodohanku semata
yang selalu mampu memaafkanmu
dengan mudahnya
Sedangkan kau sendiri
tak mudah untuk memaafkan
kesalahanku

Jadi,
hanya pasrah
yang dapat kulakukan
Hanya mengalah
yang mampu kuperbuat
agar semuanya baik-baik saja
Walau mungkin tak adil rasanya
Tapi biarlah
Ku rela menerima
Asalkan kau tetap bahagia
bersamaku...
-Banda Aceh, 12 Juni 2018

Sabtu, 02 Juni 2018

Puismi #4


Dipeluk Sepi
Ismi Nabilla Yunas

Ada rasa berat
saat merelakanmu pergi
walau hanya sebentar
Ada rasa sakit
saat kau akan pergi bersenang-senang
dan tiada daku yang menemanimu
Ada rasa sedih
saat aku tahu
kau akan pergi
bersama mereka,
teman-teman kita
sedangkan aku
akan sendiri
dipeluk sepi di sini
Ada rasa kecewa
saat kemarin kau katakan
kau takkan pergi
namun sekarang
kau berkata sebaliknya

Namun
ku tak ingin kau tahu semua
ku tak ingin melihatmu sedih
ku tak ingin melihatmu kecewa
Biarlah aku yang merasakan itu semua

Pergilah
Kejar kebahagiaan yang kau inginkan
meski tiada diriku di sisimu saat itu...
-Banda Aceh, 28 April 2018


Puismi #3


Ironi
Ismi Nabilla Yunas

Sesibuk apapun pekerjaanku
sesulit apapun situasiku
sesakit apapun tubuhku
semarah apapun hati ini padamu
Selalu kusempatkan
selalu kuusahakan
selalu kuupayakan
selalu kucoba
untuk menghubungimu
untuk mengabarimu
untuk menanyakan kabarmu
untuk mengetahui keadaanmu
Namun mengapa
kau tak jua begitu?
Namun mengapa
kau malah mengabaikanku?
Namun mengapa
kau tak mengabariku?
Namun mengapa
kau tak balik bertanya keadaanku?

-Banda Aceh, 1 Mei 2018



Puismi #2


Menghapus Kenangan
Ismi Nabilla Yunas

Ya, lagi-lagi aku yang harus mengalah
dengan alasan yang mungkin masuk di nalarmu
namun tidak di nalarku

Apa susahnya menghapus kenangan masa lalu?
Jika kau memang mencintaiku,
semalas apapun ragamu,
pasti ‘kan kau hapus semuanya
Tapi apa yang terjadi?
Takkan kau hapus itu semua

Bukan,
Bukannya aku takut
kau tak mampu melupakan masa lalumu
Namun kuingin tahu
sudah siapkah kau untuk
menghapus kenangan masa lalumu
sebelum kau bersamaku?

Tapi sudahlah
Semuanya terserah padamu
Toh itu semua milikmu,
bukan milikku
dan perkara kau
akan menghapusnya atau tidak
juga bukan urusanku,
juga bukan hakku
Walaupun dengan mengalahnya diriku
membuat hati ini juga semakin hancur
karena sikapmu yang tak mau tahu itu...

-Banda Aceh, 5 Mei 2018


Puismi #1


Benarkah?
Ismi Nabilla Yunas

Benarkah kau merindukanku sepanjang waktu
sedangkan sikapmu sama sekali tak mencerminkan hal itu?
Benarkah kau selalu ingin menghubungiku
sedangkan setiap ada kesempatan
kau selalu menghindariku?
Benarkah kau mencintaiku
sedangkan kau selalu sibuk dengan duniamu
seolah kau tak ada waktu untukku
seolah aku tak ada artinya bagimu?

-Banda Aceh, 2 Juni 2018