mengubah kursor tapi tidak mengubah kursor ketika menyorot link

Selasa, 10 Maret 2015

ISLAM, TASAWUR (WORLDVIEW) ISLAM, DAN EKONOMI ISLAM



Tugas
EKU015 : EKONOMI ISLAM I

ISLAM, TASAWUR (WORLDVIEW) ISLAM, DAN EKONOMI ISLAM
Nama : Ismi Nabilla Yunas
NIM : 1401101010054
Prodi : Ekonomi Pembangunan
(isminabillayunas12.blogspot.com)
A. Islam
     Islam (الإسلام) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
  
B. Tasawur (Worldview) Islam
     Ummat Islam telah memiliki pandangan hidup (‘worldview’) sendiri yang sangat berbeda dengan pandang an hidup yang menjadi dasar bagi peradaban barat yang sekuler dan liberal. Setiap orang yang mengaku Muslim tentu saja dituntut untuk melihat segala permasalahan dari ‘kacamata’ Islam, bukan menggunakan ‘kacamata’ yang lainnya. Konsep ‘Islamic Worldview’ ini dirumuskan agar kaum Muslim tidak terjebak atau terperosok dalam pemikiran-pemikiran yang dapat merusak keimanannya. Bagi seorang Muslim yang memiliki ‘Islamic Worldview’, akan memandang hidup ini sebagai tempat untuk menjalankan amanah Allah SWT. Seorang Muslim yang memiliki Pandangan hidup Islam, dan yakin akan kehidupan akhirat, dia akan tenang setiap kali menerima ujian dari Allah SWT. Dia yakin bahwa hidup di dunia hanya sementara dan semua akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di akhirat kelak. Semakin besar amanah dan kenikmatan yang diterimanya, akan semakin besar pula tanggungjawab di akhirat kelak. Inilah cara pandang Islam.

      Setiap Muslim wajib membentengi dirinya dengan keilmuan Islam yang benar dan memahami pemikiran bathil yang dapat merusak keimanannya. Karena itulah, setiap Muslim diwajibkan agar selalu menuntut ilmu agama, setiap waktu, agar dia dapat mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang Tauhid dan mana yang Syirik.

     Bagi kita para keluarga muslim yang ‘sakinah’, ‘mawaddah dan rahmah’, tidak akan pernah terwujud itu semua jika anggota keluarga terutama orang tua tidak memiliki kesamaan ‘worldview’ (‘Islamic Worldview’). Suami istri tidak akan hidup dalam ketentraman, jika yang satu meyakini bahwa kehidupan akhirat jauh lebih pen-ting daripada kehidupan dunia, sementara yang lain justru melihat dunia ini sebagai tujuan dari kehidupan. Keluarga ‘sakinah’ tidak akan terbentuk jika di tengah keluarga itu tidak dipahami makna ilmu dan adab yang benar, sehingga ada pandangan yang sama pada seluruh anggota keluarga, bahwa nilai kehormatan tertinggi bagi seseorang adalah ilmu dan ketakwaan. Itulah keluarga sakinah yang sejati, bahagia dan selamat di dunia dan akhirat. InsyaAllah.

C. Ekonomi Islam

     Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

     Kata Islam setelah “Ekonomi” dalam ungkapan Ekonomi Islam berfungsi sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna atau definisi ekonomi itu sendiri. Karena definisinya lebih ditentukan oleh perspektif atau lebih tepat lagi worldview yang digunakan sebagai landasan nilai, sedangkan ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter). Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.

1. Ciri-ciri Ekonomi Islam :
  • Kesatuan (unity)
  • Keseimbangan (equilibrium)
  • Kebebasan (free will)
  • Tanggungjawab (responsibility)
     Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaannya di bumi. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".
 
2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
  • Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT kepada manusia.
  • Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
  • Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
  • Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
  • Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
  • Seorang mulsim harus takut kepada Allah SWT dan hari penentuan di akhirat nanti.
  • Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
  • Islam melarang riba dalam segala bentuk.