Tugas
EKU015
: EKONOMI ISLAM I
ISLAM,
TASAWUR (WORLDVIEW) ISLAM, DAN EKONOMI ISLAM
Nama
: Ismi Nabilla Yunas
NIM
: 1401101010054
Prodi
: Ekonomi Pembangunan
(isminabillayunas12.blogspot.com)
A. Islam
Islam (الإسلام)
adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang
pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di
dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam
dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada
Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat
bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya
kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan
meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
B. Tasawur
(Worldview) Islam
Ummat
Islam telah memiliki pandangan hidup (‘worldview’) sendiri yang sangat
berbeda dengan pandang an hidup yang menjadi dasar bagi peradaban barat yang
sekuler dan liberal. Setiap orang yang mengaku Muslim tentu saja dituntut untuk
melihat segala permasalahan dari ‘kacamata’ Islam, bukan menggunakan ‘kacamata’
yang lainnya. Konsep ‘Islamic Worldview’ ini dirumuskan agar kaum Muslim
tidak terjebak atau terperosok dalam pemikiran-pemikiran yang dapat merusak
keimanannya. Bagi seorang Muslim yang memiliki ‘Islamic Worldview’, akan
memandang hidup ini sebagai tempat untuk menjalankan amanah Allah SWT. Seorang
Muslim yang memiliki Pandangan hidup Islam, dan yakin akan kehidupan akhirat,
dia akan tenang setiap kali menerima ujian dari Allah SWT. Dia yakin bahwa
hidup di dunia hanya sementara dan semua akan dipertanggungjawabkan kepada
Allah SWT di akhirat kelak. Semakin besar amanah dan kenikmatan yang
diterimanya, akan semakin besar pula tanggungjawab di akhirat kelak. Inilah cara
pandang Islam.
Setiap
Muslim wajib membentengi dirinya dengan keilmuan Islam yang benar dan memahami
pemikiran bathil yang dapat merusak keimanannya. Karena itulah, setiap Muslim
diwajibkan agar selalu menuntut ilmu agama, setiap waktu, agar dia dapat
mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang Tauhid dan mana yang
Syirik.
Bagi kita
para keluarga muslim yang ‘sakinah’, ‘mawaddah dan rahmah’,
tidak akan pernah terwujud itu semua jika anggota keluarga terutama orang tua
tidak memiliki kesamaan ‘worldview’ (‘Islamic Worldview’). Suami istri
tidak akan hidup dalam ketentraman, jika yang satu meyakini bahwa kehidupan
akhirat jauh lebih pen-ting daripada kehidupan dunia, sementara yang lain
justru melihat dunia ini sebagai tujuan dari kehidupan. Keluarga ‘sakinah’
tidak akan terbentuk jika di tengah keluarga itu tidak dipahami makna ilmu dan
adab yang benar, sehingga ada pandangan yang sama pada seluruh anggota
keluarga, bahwa nilai kehormatan tertinggi bagi seseorang adalah ilmu dan
ketakwaan. Itulah keluarga sakinah yang sejati, bahagia dan selamat di dunia
dan akhirat. InsyaAllah.
C. Ekonomi Islam
Ekonomi
Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Kata Islam setelah “Ekonomi” dalam
ungkapan Ekonomi Islam berfungsi sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna
atau definisi ekonomi itu sendiri. Karena definisinya lebih ditentukan oleh
perspektif atau lebih tepat lagi worldview yang digunakan sebagai
landasan nilai, sedangkan ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta
diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai
hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter).
Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.
1. Ciri-ciri Ekonomi Islam :
- Kesatuan (unity)
- Keseimbangan (equilibrium)
- Kebebasan (free will)
- Tanggungjawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah)
Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan)
yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaannya
di bumi. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan
kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".
2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
- Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT kepada manusia.
- Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
- Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
- Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
- Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
- Seorang mulsim harus takut kepada Allah SWT dan hari penentuan di akhirat nanti.
- Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
- Islam melarang riba dalam segala bentuk.