MANAJER VS PEMIMPIN
Para manajer ditunjuk karena kemampuan mereka untuk
mempengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang melekat dalam posisi-posisi
mereka. Sedangkan para pemimpin dapat ditunjuk atau muncul dari dalam kelompok.
Pemimpin dapat mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja melebihi
tindakan-tindakan yang diperintahkan oleh wewenang formal.
Kepemimpinan, seperti motivasi, merupakan topik perilaku
organisasi yang sangat banyak diteliti dan praktis semua riset itu telah
diarahkan untuk menjawab pertanyaan: Apa
itu pemimpin yang efektif?
TEORI KEPEMIMPINAN AWAL
A. Teori Ciri (Pemimpin)
Tujuh ciri yang terkait dengan
kepemimpinan:
1.
Dorongan. Pemimpin menunjukkan tingkat usaha
yang tinggi. Mereka relatif mempunyai kehendak yang tinggi akan pencapian
prestasi, mereka ambisius, mereka mempunyai banyak energi, mereka tak kenal
lelah dalam kegiatannya, dan mereka menunjukkan inisiatif.
2.
Kehendak untuk memimpin. Pemimpin mempunyai
kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka
menunjukkan kemampuan mengemban tanggung jawab.
3.
Kejujuran dan integritas. Pemimpin membangun
hubungan saling mempercayai antara mereka dan pengikutnya dengan menjadi jujur
dan tidak menipu, serta dengan menunjukkan konsistensi yang tinggi antara perkataan
dan perbuatan.
4.
Kepercayaan diri. Para pengikut melihat
pemimpinnya tidak ragu akan dirinya. Oleh karena itu, pemimpin perlu
menunjukkan kepercayaan diri untuk meyakinkan pengikutnya tentang kebenaran
sasaran dan keputusannya.
5.
Kecerdasan. Pemimpin haruslah cukup cerdas untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan banyak informasi, dan mereka perlu
mampu untuk menciptakan visi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang
tepat.
6.
Pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan.
Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang
perusahaan, industri, dan hal-hal teknis. Pengetahuan yang mendalam membuat
pemimpin dapat membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dan memahami
akibat dari keputusan itu.
7.
Versi Tambahan. Pemimpin adalah orang yang
enerjik dan bersemangat. Mereka adalah orang yang mampu bersosialisasi, tegas
dan jarang diam atau menyerah.
B. Teori Perilaku (Cara Pemimpin Itu Berinteraksi
Dengan Anggota Kelompoknya)
Teori Perilaku merupakan teori-teori
kepemimpinan yang mengenali perilaku dengan membedakan antara pemimpin yang
efektif dan yang tidak efektif.
TEORI KEPEMIMPINAN KONTINGENSI
A. Model Kontingensi Fiedler
Teori kepemimpinan Fred Fiedler yang
mengemukakan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada perpaduan yang
memadai antara gaya interaksi pemimpin dengan bawahannya dan situasi yang
memungkinkan pemimpin itu mengendalikan dan memengaruhi.
Untuk mengukur gaya pemimpin, Fiedler
mengembangkan kuesioner LPC (least-preferred co-worker/teman kerja yang paling
tidak disukai. Riset Fiedler menyingkapkan tiga dimensi kontingensi yang
mendefinisikan faktor-faktor situasi utama untuk menentukan efektifitas
pemimpin, yaitu :
1.
hubungan pemimpin-anggota : tingkat kepercayaan,
keyakinan, dan rasa hormat bawahan terhadap pemimpin mereka; diperingkat
sebagai baik atau buruk
2.
struktur tugas : tingkat formalisasi dan
pemroseduran tugas-tugas kerja; diperingkat sebagai tinggi atau rendah
3.
kekuasaan posisi : tingkat pengaruh pemimpin
terhadap kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada kekuasaan, seperti
mempekerjakan, memecat, menertibkan, menaikkan pangkat, dan menaikkan gaji;
diperingkat sebagai kuat atau lemah
Setiap situasi kepemimpinan dievaluasi
menurut ketiga variabel kontingensi tersebut, yaitu dengan mencampurkan
variabel-variabel itu dan dihasilkan 8 kemungkinan situasi yang berbeda dimana
pemimpin dapat menemukan dirinya. Masing-masing situasi kemudian digambarkan
menurut kesukaan pemimpinnya. Situasi I, II, dan III digolongkan sangat
menyenangkan bagi pemimpin itu. Situasi IV, V dan VI agak menyenangkan, dan
situasi VII dan VIII digambarkan sebagai sangat tidak menyenangkan bagi
pemimpin itu.
B. Teori Kepemimpinan Situasional Hershey dan
Blanchard
Teori Kepemimpinan Situasional (SLT)
merupakan teori kontingensi yang berfokus pada kesiapan para pengikutnya.
Hersey dan Blanchard berpendapat bahwa kepemimpinan yang sukses dicapai dengan
memilih gaya kepemimpinan yang tepat, yang tergantung pada tingkat kesiapan
pengikutnya.
Kesiapan : Perluasan di mana orang-orang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Gaya kepemimpinan Hershey dan Blancard
·
Mengatakan (tugas tinggi-hubungan rendah).
Pemimpin mendefinisikan peran dan memberi tahu orang apa, bagaimana, kapan, dan
di mana harus melakukan berbagai tugas
·
Menjual (tugas tinggi-hubungan tinggi). Pemimpin
memberikan perilaku arahan an bantuan
·
Berpartisipasi (tugas rendah-hubungan tinggi).
Pemimpin dan pengikutnya berbagi pengambilan keputusan; peran utama pemimpin
adalah memfasilitasi dan berkomunikasi.
·
Mendelegasikan (tugas rendah-hubungan rendah).
Pemimpin memberikan sedikit arahan atau bantuan
Empat tahap kesiapan pengikut :
¨ R1
: orang tidak mampu dan tidak bersedia mengemban tanggung jawab melakukan
sesuatu. Mereka sama sekali tidak kompeten atau percaya diri
¨ R2
: orang tidak mampu, tetapi bersedia melakukan tugas yang diperlukan. Mereka
termotivasi, tetapi sekarang ini tidak memiliki keahlian yang memadai
¨ R3
: orang mampu, tetapi tidak bersedia melakukan apa yang diinginkan pemimpin
¨ R4
: orang mampu dan bersedia melakukan apa yang ditugaskan pada mereka
C. Model Partisipasi Pemimpin
Model partisipasi pemimpin adalah model kontingensi Victor Vroom dan Philip Yetton yang menghubungkan sperilaku pemimpin dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Model ini menjelaskan bahwa perilaku pemimpin harus disesuaikan supaya dapat mencerminkan struktur tugasnya-yang bersifat rutin, non-rutin, atau di antara keduanya.
D. Model Alur-Sasaran
Teori
alur-sasaran menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu
pengikut-pengikutnya mecapai sasaran mereka serta memberikan arahan dan
dukungan yang perlu guna menjamin agar sasaran itu cocok dengan tujuan
keseluruhan kelompok atau organisasi tersebut.
Perilaku pemimpin menurut Robert House :
¨ Pemimpin
yang direktif (mengarahkan)
¨ Pemimpin
yang suportif (membantu)
¨ Pemimpin
yang partisipatif (berpartisipasi)
¨ Pemimpin
yang berorientasi prestasi
A. Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
- Pemimpin transaksional, membimbing atau memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran dan persyaratan tugas
- Pemimpin transformasional, memberikan pertimbangan yang sifatnya individu dan stimulasi intelektual, serta memiliki kharisma.
- Kepemimpinan Kharismatik, kepemimpinan yang antusias, dan percaya diri yang kepribadian dan tindakannya memengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara tertentu
- Kepemimpinan Visioner, kepemimpinan untuk menciptakan dan menegaskan suatu misi yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik mengenai masa depan bagi sebuah organisasi yang tumbuh dari keadaan sekarang dan memperbaiki keadaan sekarang
Tugas pemimpin tim :
(1) mengelola batas luar tim tersebut
(2) memfasilitasi proses tim tersebut
ISU KEPEMIMPINAN DI ABAD KEDUA PULUH
SATU
A. Mengelola Kekuasaan
- Kekuasaan Legitimasi
- Kekuasaan Pemaksaan
- Kekuasaan Pemberian Imbalan
- Kekuasaan Keahlian
- Kekuasaan Acuan
B. Membangun Kepercayaan
Kredibilitas
Kepercayaan
C. Memberikan Kepemimpinan Moral
D Memberikan Kepemimpinan Online
E. Memberdayakan Pada Karyawan
Pemberdayaan Wewenang
F. Kepemimpinan Antar Budaya
G. Perbedaan Jenis Kelamin dan Kepemimpinan
H. Kematian Kepemimpinan yang Heroik
I. Menjadi Pemimpin yang Efektif