v
Ekonomi Pembangunan adalah suatu
cabang ilmu yang mempelajari tentang pembangunan ekonomi dunia, khususnya
negara-negara berkembang. Ekonomi Pembangunan juga merupakan multidisiplin dari
ilmu ekonomi.
v
Pembangunan Ekonomi, merupakan
proses perubahan pendapatan per kapita dari suatu negara yang awalnya rendah
menjadi lebih tinggi. Perubahan pendapatan per kapita tersebut terjadi karena
beberapa faktor, yaitu :
ü Investasi,
ü Tabungan,
ü Pengeluaran pemerintah, dan
ü Pajak/subsidi
v
Kelompok negara di dunia :
ü Negara berkembang (developing countries), adalah
istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan
material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara
internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara
berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup
rata-rata yang tinggi.
ü Negara maju (developed countries), adalah
sebutan untuk negara
yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi
tinggi dan ekonomi
yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun
beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya
alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei
Darussalam melalui pengambilan minyak bumi)
tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak
dianggap memiliki status 'negara maju'.
v
Newly Industrial Countries (NICs), adalah
klasifikasi negara yang mempunyai perekonomian sangat baik namun belum mencapai
tahap negara maju. Syarat lain sebuah negara dikatakan negara industri baru
adalah berdasarkan hasil ekspornya.
Contoh :
ü Korea Selatan
ü Singapura
v Underdeveloped countries (Negara terbelakang), adalah
negara tidak mampu berdiri sendiri karena tidak memiliki sistem ekonomi yang
dapat memenuhi dan menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat
memengaruhi keadaan kehidupan masyarakat di negaranya. Selain itu, negara
terbelakang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan terjadi hampir di
seluruh wilayah negaranya. Menurut Paul Hoffman, menggambarkan
keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut: setiap
orang dapat memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya. Ia adalah
suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis
dan penduduk desa yang sulit untuk mencari nafkah di kampung halamannya sendiri.
Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri, seringkali dengan
persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai. Negara seperti itu biasanya
tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum
dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk.
Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar