1. Flaming
Mungkin kamu pernah sesekali bercanda dengan temanmu sambil mengatai
sesuatu, lantas temanmu yang lain menyahutinya dengan candaan yang
lebih ekstrem. Dalam hal ini, kamu telah melakukan bully jenis flaming
yang memprovokasi, mengejek, atau menghina sehingga membuat korban
merasa tersinggung.
harus berhati-hati, lho karena kegiatan bully jenis ini sangat jarang disadari. Kebanyakan orang akan menganggapnya sebagai candaan atau lawakan belaka. Tapi, dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu?
2. Harrasment
Nah, kalau jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang enggan untuk bertemu langsung dengan korban sehingga menggunakan media seperti telepon atau SMS untuk meneror korban bully. Jenis bully ini biasanya dilakukan oleh kebanyakan remaja yang masih berstatus sebagai pelajar.
3. Anonymity
Jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan tanpa memberikan nama atau clue yang jelas mengenai siapa yang mem-bully. Para pembully seperti ini biasanya tidak memiliki keberanian untuk berhadapan langsung dengan korban atau bahkan sebenarnya tidak mau dirinya diketahui sebagai pembully agar namanya tetap baik di hadapan orang-orang sekitarnya.
4. Masquerading
Jenis bully yang satu ini juga tidak kalah dengan dua jenis bully sebelumnya. Hanya saja, media yang digunakan adalah akun palsu dengan mengatasnamakan orang-orang yang dianggap ‘berkuasa’ atau ‘menakutkan’ bagi si korban bully.
5. Outing
Jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan tanpa disadari. Misalnya saja, menyebarkan rahasia yang membuat korban bully merasa malu atau terhina, menyebarkan percakapan korban bully dengan orang lain, atau menyebarkan foto pribadi si korban untuk kepentingan candaan.
harus berhati-hati, lho karena kegiatan bully jenis ini sangat jarang disadari. Kebanyakan orang akan menganggapnya sebagai candaan atau lawakan belaka. Tapi, dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu?
2. Harrasment
Nah, kalau jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang enggan untuk bertemu langsung dengan korban sehingga menggunakan media seperti telepon atau SMS untuk meneror korban bully. Jenis bully ini biasanya dilakukan oleh kebanyakan remaja yang masih berstatus sebagai pelajar.
3. Anonymity
Jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan tanpa memberikan nama atau clue yang jelas mengenai siapa yang mem-bully. Para pembully seperti ini biasanya tidak memiliki keberanian untuk berhadapan langsung dengan korban atau bahkan sebenarnya tidak mau dirinya diketahui sebagai pembully agar namanya tetap baik di hadapan orang-orang sekitarnya.
4. Masquerading
Jenis bully yang satu ini juga tidak kalah dengan dua jenis bully sebelumnya. Hanya saja, media yang digunakan adalah akun palsu dengan mengatasnamakan orang-orang yang dianggap ‘berkuasa’ atau ‘menakutkan’ bagi si korban bully.
5. Outing
Jenis bully yang satu ini biasanya dilakukan tanpa disadari. Misalnya saja, menyebarkan rahasia yang membuat korban bully merasa malu atau terhina, menyebarkan percakapan korban bully dengan orang lain, atau menyebarkan foto pribadi si korban untuk kepentingan candaan.
1 komentar:
Punya usaha bisnis online,
Kami membuka mitra untuk membantu iklan bisnis online anda dengan harga miring
kunjungi:http://carawhy.blogspot.com/p/blog-page_13.html
Posting Komentar