Sejak awal berdiri, Real Madrid telah memiliki ratusan
pemain bertalenta luar biasa. Permasalahan utamanya adalah, tim ini memang
gemar mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia semenjak puluhan tahun lalu.
Tidak seperti Manchester City yang baru-baru ini saja memiliki kegemaran yang
sama. Tapi bagi saya, dibawah ini adalah daftar pemain yang memberikan pengaruh
paling besar dalam menjaga kejayaan Los Merengues.
10. Raul Gonzalez
Siapa yang bisa mengingkari bahwa Raul adalah salah satu
pemain terbaik Real Madrid? Bahkan pendukung Barcelona pun tidak! Pencetak gol
terbanyak El Real (323 gol) ini adalah pemain asli binaan Castilla Real Madrid.
Jangan lupa bahwa ia adalah pemain yang membuat Emilio Butragueno harus angkat
kaki dari Estadio Santiago Bernabeu. Menjalani debut sebagai pemain termuda
yang pernah bermain bagi El Real, Raul ditahbiskan menjadi Pangeran Bernabeu
oleh seluruh Madridista. Sepanjang karirnya bersama Madrid, tak sekalipun ia
mendapatkan kartu merah. Sebuah bukti bahwa ia tidak hanya memiliki skill,
melainkan juga kepribadian yang baik dalam mengontrol emosi dan memimpin tim.
Sekalipun ia tidak menghabiskan karir di Real Madrid, tak mungkin pendukung
Madrid akan melupakan pangerannya yang tercinta.
9. Iker Casillas
Saint Iker. Begitu ia biasa dipanggil oleh para Madridista.
Pemain asli binaan El Real ini telah mejadi penjaga gawang utama Madrid
semenjak tahun 2002. Pacar dari Sara Carbonero ini merupakan salah satu penjaga
gawang terbaik di muka bumi saat ini. Jujur, saya merasa kasihan dengan para
penjaga gawang cadangan Real Madrid. Bagaimana mungkin mereka bisa menggeser
posisi seorang Casillas. Musim 2007-2008 adalah bukti betapa hebatnya seorang
Casillas. Ia hanya kebobolan 32 gol dari 36 kali bertanding di La Liga.
Sekarang ia telah menjadi kapten dari Real Madrid dan Spanyol. Reflek yang
cepat, gesit, berwibawa, dan ganteng. Untuk poin yang terakhir, saya rasa cukup
jarang seorang kiper memiliki paras tampan seperti dirinya.
8.Claude Makelele
Claude Makelele? Pemain terbaik Real Madrid sepanjang masa?
Menurut saya jawabannya adalah, pasti. Perannya di Real Madrid ketika itu
sungguh tidak tergantikan. Meski hanya tiga tahun berbaju putih El Real,
sumbangsihnya sebagai gelandang bertahan sungguhlah besar. Bahkan karena
talentanya tersebut, peran gelandang bertahan sering disebut dengan “Makelele
role”. Selama ia bermain, Madrid selalu berhasil meraih gelar di setiap
tahunnya. Dan setelah Makelele pindah, Madrid langsung puasa gelar. Menurut
saya pribadi, keputusan melepas Makelele adalah salah satu kebodohan terbesar
Los Merengues. Fernando Hierro pun berkata senada dengan saya. Berikut adalah
kutipan pernyataan Hierro mengenai kepergian Makelele: “Saya pikir Makelele
adalah pemain terbaik Madrid beberapa tahun belakangan, namun tak seorangpun
menyadari hal tersebut. Tak seorangpun sadar apa yang ia lakukan untuk tim ini.
Semua pemain tahu bahwa dia adalah pemain terpenting. Kepergian Makelele adalah
awal dari berakhirnya Los Galacticos.”
7.Luis Figo
Bagi pendukung Barcelona, ia adalah seorang Judas. Namun bagi
pendukung Madrid, ia adalah seorang pendosa yang bertobat ke jalan yang benar.
Kemarahan segenap penghuni Boixos Nois tak cukup untuk menghentikan talenta
Figo. Pemain berkewaganegaraan Portugal ini benar-benar mengontrol lapangan
tengah Los Merengues. Gesit, elegan, dan pintar dalam memainkan si kulit
bundar. Menjadi pemain pertama di era Los Galacticos, kepopulerannya di
kalangan Madridista mungkin hanya kalah dari sepotong kepala babi.
6 . Zinedine Zidane
Masterpiece. Setiap Zidane menyentuh bola, kita pasti selalu
berharap ia akan melakukan gerakan-gerakan yang tak terduga nan ajaib. Dia
adalah bagian penting dari era Los Galacticos. Di musim pertamanya membela Real
Madrid, ia langsung menyumbangkan gelar UEFA Champions League. Tak butuh banyak
gol untuk membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain tengah terhebat
sepanjang masa. Sebuah tandukan ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia
2006 tak akan cukup untuk membuat namanya menjadi buruk di mata pecinta
sepakbola. Apapun yang terjadi, Zidane tetaplah Zidane dengan tendangan
spektakulernya di Final Champions League 2002 yang akan dikenang sepanjang
masa.
5. Fernando Hierro
Di bawah kepemimpinan Hierro lah Real Madrid terakhir kali
meraih gelar UEFA Champions League. Karisma dan skill nya dalam memimpin
barisan pertahanan sangat mengagumkan. Tak banyak yang bisa saya katakan
tentang pemain ini. Permainannya begitu lugas dan garang. Sebagai seorang bek,
ia adalah pemain yang sangat subur. Dari 439 caps bersama El Real, ia mencetak
102 gol! Dan ia pernah mencetak hat-trick ketika menghadapi Real Zaragoza di
tahun 2002.
4. Hugo Sanchez
Real Madrid seakan tidak pernah kehilangan duet maut.
Setelah era Di Stefano dan Puskas, lalu hadir duet Butragueno dan Sanchez. Ya,
dialah tandem sejati dari Emilio Butragueno. Total 208 gol ia cetak untuk El
Real. Tujuh tahun bermain untuk Madrid, lima kali ia persembahkan trofi Liga
Spanyol. Mau tahu dimana letak pentingnya seorang Hugo Sanchez? Ketika ia
menyumbangkan lima trofi tersebut, ia meraih gelar El Pichichi sebanyak empat
kali.
2.
Ferenc puskas
Setelah era Di Stefano memborbardir gawang lawan, berikutnya muncul Ferenc Puskas. Real Madrid ketika era itu memang mengerikan. Duet Stefano-Puskas ini begitu mematikan. Pemain berkewarganegaraan Hungaria dan Spanyol ini ada di peringkat keempat pencetak gol terbanyak El Real dengan 238 gol. Selama berkarir di Madrid, Puskas telah menyumbang lima trofi Liga Spanyol secara berutut-turut dari tahun 1961-1965. Pemain kelahiran 1927 ini pun pernah meraih gelar El Pichichi empat tahun berturut-turut dari tahun 1960-1964. Dan untuk menghargai talenta yang ia miliki, FIFA menciptakan Ferenc Puskas Award pada tahun 2009 yang diberikan kepada pencetak gol terindah dalam satu musim. Penghargaan ini diberikan karena Puskas adalah pencetak gol terbanyak di abad ke-20 dengan 512 gol dari 528 pertandingan. Legend.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar